Ayat Renungan:
Efesus 6: 12, “…karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
Ibrani 11: 33-34, “Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.”
Tuhan menyatakan kesetiaan-Nya ketika kita mau berdiri teguh di dalam iman dan mengandalkan kuasa-Nya. Di dalam kitab Ibrani disebutkan sejumlah orang yang berhasil mencapai beragam kemenangan melalui iman mereka. Daud adalah salah satunya! Daud merasakan kesetiaan Tuhan ketika dia mengandalkan iman.
Kunci Tuhan menyertai Daud ditentukan dari beberapa hal yang ia lakukan berikut ini:
1. Memiliki motivasi yang murni. Seorang Daud selalu rindu membela nama Tuhan. Di tengah tantangan yang kita hadapi, kita harus memeriksa motif kita untuk memastikan bahwa motif itu berpusat pada Kristus, bukan fokus kepada diri sendiri.
2. Berperang di dalam roh. Jika kita lihat, Daud sebenarnya berhadapan secara fisik dengan sosok Goliat. Tetapi dia memposisikan diri berperang di dalam roh. Tindakan inilah yang membuat Tuhan bertindak memberikan kemenangan kepada Daud. Tuhan juga melakukan hal serupa kepada kita, seperti disampaikan dalam Efesus 6: 12, “…karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”
3. Mengingat kesetiaan Tuhan di masa lalu. Keyakinan Daud didasarkan pada kuasa Tuhan yang memampukan dia melindungi kawanan dombanya dari binatang buas. Pengalaman inilah yang menguatkan imannya ketika berhadapan dengan Goliat.
4. Terus bergantung kepada Tuhan. Daud tidak bergantung kepada baju besi atau senjata tradisional. Tetapi dia mempercayai kuasa Tuhan untuk mengarahkan ketapelnya tepat di bagian dahi Goliat.
Seperti Tuhan memberkati orang-orang beriman di dalam Perjanjian Lama ini, maka kita orang-orang percaya di masa ini juga diperhadapan kepada beragam tantangan untuk kita bisa mengaktifkan iman kita di dalam Tuhan. Kita sudah diberikan Tuhan kuasa untuk memenangkan berbagai keadaan dan hal itu bisa kita lakukan bersama Dia.
Action: Langkah sederhana untuk memeriksa level iman kita adalah ketika kita berada dalam situasi sulit. Apa respon yang biasanya kamu lakukan ketika situasi sulit muncul? Apakah kamu sering mengalami kegagalan ketika mulai mengandalkan kemampuanmu sendiri? Hari ini ambil komitmen untuk mengandalkan Tuhan dan memiliki iman seorang penakluk.
Ayat Hafalan: Ulangan 8: 2, “Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.”